Bupati Sintang di Ganjar Penghargaan

-Turunkan Stunting

Sintang133 Dilihat

Sintang, LK- Bupati Sintang H Jarot Winarno mendapat penghargaan dari  Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya penurunan kasus Stunting di Kabupaten Sintang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sintang Kartiyus menuturkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang lantaran kasus stunting di Kabupaten Sintang terus mengalami penurunan

“Terima kasih kepada pemerintah pusat dan Pemprov Kalbar yang telah mengapresiasi kinerja TP2S Kabupaten Sintang yang telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting terendah di Propinsi Kalbar pada angka 18,7%,” terang Kartiyus

Kartiyus menjelaskan Hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan angka stunting di Kabupaten Sintang menunjukkan penurunan yang sangat signifikan sehingga menempatkan Sintang menjadi kabupaten/kota paling rendah angka prevalensi balita stunted mencapai 18,7% pada tahun 2022 se Kalimantan Barat

“semoga di tahun mendatang Sintang masih terus mampu menurunkan angka prevalensi stunting di Kalbar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk berkolaborasi bersama dan bekerja keras menurunkan stunting di Kabupaten Sintang,” tambah Kartiyus

saat ini kata  Kartiyus dari total 391 desa, yang sudah ODF ada 102 desa. Target Pemerintah tahun 2023 ini aka nada tambahan 50 desa yang bisa ODF.” Penyebab  stunting di Sintang salah satunya karena sanitasi,” tutup Kartiyus

Sementara Maryadi Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa sesuai tugas pokok dan fungsi instansinya, maka pihaknya akan menjaga keseimbangan penduduk dan meningkatkan kualitas keluarga di Kabupaten Sintang.

“pendekatan stunting dimulai dari keluarga, para remaja, calon pengantin, utamanya didesa-desa, menjaga interval kehamilan minimal 2 tahun dan pemberian asupan yang bergizi minimal ikan lele,” terang Maryadi

“kita akan optimal tugas dan fungsikan Kader Tim Pendamping Keluarga atau TPK yang ada di 407 desa/kekurahan se Kabupaten Sintang.  Meskipun dalam mengoptimalkan tugas TPK ini, ada  sebuah peluang dan tantangan tersendiri,” pungkas Maryadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.