SINTANG, LK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Sintang untuk membangun komunikasi yang baik ke Pemerintah Pusat (Pemprov) sebagaiu upaya untuk bisa mendapatkan program pembukaan jalan di Kecamatan Serawai dan Ambalau.
Apa yang diucapkan Sandan itu memang cukup beralasan, mengingat saat ini masih banyak desa-desa yang berada di dua kecamatan tersebut terisolir. Dimana akses jalur sungai masih menjadi andalan yang digunakan.
“Kita dorong Pemda Sintang untuk membangun komunikasi yang baik ke Pemerintah Pusat, agar dapat mengusulkan program pembukaan jalan agar masyarakat di Kecamatan Serawai dan Ambalau bisa keluar dari keterisoliran,” ucap Sandan kepada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Permohonan usulan pembukaan jalan yang dimaksud kata Sandan bisa melalui program desa tertinggal atau program TMMD dan lain sebagainya. Asalkan tujuannya sampai yakni ada jalur darat yang terbuka dari desa satu ke desa lainnya di sana.
“Itu yang kita harapkan. Yang pasti saya sebagai wakil rakyat Dapil Serawai-Ambalau pastinya juga akan turut memperjuangkan itu, agar masyarakat di sana dapat keluar dari keterisoliran yang selama ini mereka rasakan,” terang Sandan.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini bercerita, bahwa sebelumnya sudah pernah diwacanakan untuk dibuka akses jalan darat ke desa-desa. Namun karena Covid-19 akhirnya rencana tersebut terhenti.
“Jadi beberapa tahun yang lalu kita sudah mulai untuk membuka akses jalan darat, tapi terkendal bencana yang menimpa. Paling parah karena Covid-19. Akhirnya semua terhenti karena tidak ada anggaran untuk meneruskan itu,” tuturnya.
Oleha karena itu, kata Sandan pembanguan harus dilanjutkan kembali, salah satu upayanya dengan meminta bantuan dari Pempus melalui Pemda Sintang. Hal ini menurutnya harus dapat terwujud, karena kasihan melihat masyarakat di sana, karena sejauh ini jalur darat hanya ada di ibu kota kecamatan dan beberapa desa saja.
“Kita ketahui bersama, untuk memakai jasa angkutan akses jalur sungai biayanya lumayan besar. Apa lagi Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, pastinya sakan sangat memberatkan bagi masyarakat di sana. Terlebih kondisi ekonomi masyarakat sekarang mulai melemah. Dari itu kita harapkan apa yang kita sarankan ke Pemda Sintang ini dapat terwujud,” tutupnya. (say)