SINTANG, LK – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengatakan, bahwa sejauh ini Pemerintah Daerah (Pemda) Sintang dalam upaya menekan angka inflasi sudah cukup baik.
“Sejak ditetapkannya Kabupaten Sintang masuk 10 besar terkait masalah inflasi, Pemerintah Daerah langsung bergerak cepat dengan melaksanakan berbagai upaya kegiatan untuk menekan angka inflasi ini,” ujar Ronny saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Pihaknya dari DPRD kata Ronny juga sudah membahas di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, lalu Pemda Sintang juga mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) hampir 10,6 miliar rupiah.
“Dana itulah untuk penanganan inflasi. Dimana upaya yang telah dilakukan Pemda Sintang seperti menggelar operasi pasar murah, kemudian ada kegiatan-kegiatan yang memang padat karya yang sifatnya langsung ke kelompok-kelompok masyarakat,” ungkap Ronny.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini juga mengatakan, berbagai sektor juga sudah mulai digalakkan untuk menekan lajunya angka inflasi kabupaten berjuluk di Bumi Senentang ini, seperti menanam cabai dan lainnya.
“Kalau misalkan cabai, kita saat ini sudah mulai untuk mengalakkannya. Kemudian dari sektor-sektor lain juga tidak ketinggalan. Hal ini sebagai upaya untuk menekan angka inflasi itu sendiri,” tutur Ronny.
Politisi muda ini juga berpendapat, bahwa bahwa sebenarnya situasi inflasi yang ada di Kabupaten Sintang ni masih terbilang aman. “Artinya daya beli (konsumtif) masyarakat masih, kemudian daya jual masyarakat (penghasil) juga masih. Jadi saya pikir untuk angka inflasi di Kabupaten Sintang masih aman,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, angka inflasi di Kabupaten Sintang bulan Oktober 2022 tercatat 8,36 persen. Salah satu penyebabnya dikarenakan bencana banjir yang melanda sehingga pendistribusian bahan pokok masyarakat terputus. (say)