Lada Masih Menjadi Primadona

Sintang91 Dilihat

Sintang, LK- Harga jual lada terus meroket, memicu semangat para petani untuk membuka kebun tanaman yang juga disebut merica atau sahang ini. Baik dalam skala besar maupun kecil.
“Di banyak tempat, sudah banyak warga yang berkebun lada. Bahkan ada warga yang sudah panen,” ungkapanggota DPRD Sintang Kusnadi, belum lama ini
Dengan meningkatnya geliat masyarakat dalam bertani lada itu, harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan.
Bentuk perhatian yang diharapkan Kusnadi itu di antaranya dengan memberikan bimbingan atau pelatihan kepada petani lada, tentang bagaimana teknis bertani atau berkebun lada yang baik dan benar.
“Mungkin bisa melalui PPL untuk memberikan pelatihan kepada para petani tentang teknis bertani lada yang baik,” kata Kusnadi
Menurutnya, pelatihan ini sangat penting. Lantaran diyakini, tidak semua petani lada mengetahui teknis bertani yang baik. Mungkin kebanyakan hanya ikut-ikut menanam pipper albi linn ini.
“Kalau pun ada pengetahuannya, mungkin hanya otodidak. Belajar dari internet atau dengan bertanya ke orang lain,” yakin Kusnadi
Dengan adanya bimbingan dari petugas PPL, tambah Kusnadi, tentu petani akan memahami, bagaimana teknis bertani yang baik dan benar. Dengan begitu, diharapkan hasil panen yang mereka dapatkan akan maksimal.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  ini menilai, sejauh ini sektor pertanian atau perkebunan masih menjadi andalan masyarakat Sintang. Sebab kesempatan kerja di sektor lain, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) atau karyawan swasta, masih sangat terbatas.
“Kita juga ingin dalam bertani atau berkebun, masyarakat kita berhasil. dengan baik. Makanya harus ada bimbingan yang maksimal. Ini tugas Petugas penyuluh Pertanian di desa desa.” pungkas Kusnadi (Dedek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.