Tanam Padi Sistem Tabela, 1 Hektar Mampu 5,3 Ton

Artikel1181 Dilihat

Sintang, LK- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH melakukan panen padi sawah sistem Tabela milik Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Kajang Baru Kecamatan Sungai Tebelian pada Kamis, (25/6/2020).

Sistem tanam tabela adalah sistem tanam yang menggunakan alat “PesPa Tabel” yang berarti pelek sepeda dan paralon tanam benih langsung. Panen padi sawah sistem tabela tersebut hasilnya cukup mengembirakan. Dalam satu hektar mampu menghasilkan 5,3 ton gabah.

Turut mendampingi Bupati Sintang dalam kegiatan panen tersebut Kepala Badan perencanaan Dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sintang Kartiyus, Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sintang.

Hadir dalam panen padi sawah tersebut, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Kajang Baru Kecamatan Sungai Tebelian Sukiman beserta anggotanya, Kepala Desa Kajang Baru Yatiman, jajaran pemerintah kecamatan Sungai Tebelian, dan masyarakat Desa Kajang Baru.

Panen padi bersama masyarakat dimanfaatkan Bupati Sintang untuk berdialog langsung bersama masyarakat. Banyak persoalan pertanian yang disampaikan masyarakat kepada orang nomor satu dibumi senentang. Dari masalah lahan hingga masalah peralatan tani.

“akar masalah lainnya adalah ketersediaan pangan dan gizi. Sintang masih kurang soal beras dan daging. Ketersediaan beras di Sintang memiliki empat masalah yakni kurang luas lahan sawah, yang mana di Sintang ini hanya ada 7.700 hektar sawah yang tidak semuanya produktif,” kata Bupati Sintang H. Jarot Winarno.

Semestinya kata Jarot, Kabupaten Sintang memiliki paling tidak 27 Ribu hektar lahan persawahan untuk memenuhi kebutuhan 400 ribu jiwa penduduk Kabupaten Sintang.

“saya minta luasan sawah terus ditambah di Kabupaten Sintang. Soal irigasi silakan dikomunikasikan dengan anggota DPRD Sintang dan jajaran Pemkab Sintang. Sistem Tabela ini sesuatu yang baru, saya dukung untuk disebarluaskan ke petani lainnya. Saya akan keluarkan peraturan bupati sintang tentang lahan penyangga ketahanan pangan yang artinya tidak boleh lagi ada pengalihfungsian lahan pertanian dan perkebunan untuk perumahan dan sebagainya,” tambah Bupati Sintang.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang Elisa Gultom menyampaikan selalu mengamati data dan kelompok tani di setiap kecamatan dalam rangka memperluas cakupan tanam dengan sistem tabela di setiap tahunnya.
“kita harus tetap produktif di semua sektor dimasa pandemi covid-19 ini. Sistem tanam tabela akan kita sebarluaskan ke seluruh kecamatan untuk diterapkan karena memang terbukti lebih produktif dan murah” terang Elisa Gultom.

Sementara Lasino Penyuluh Pertanian yang melakukan pembinaan di Desa Kajang Baru kecamatan Sungai tebelian. Ia menjelaskan bahwa alat “PesPa Tabel” yang berarti pelek sepeda dan paralon tanam benih langsung ini sangat murah. Kami membeli alat ini hanya satu, kelompok tani yang mau memakai silakan meminjam atau bisa ditiru dan diperbanyak.

“Benih padi yang akan ditanam kami rendam dengan air garam selama satu malam dua hari. Pengunaan alat tanam “PesPa Tabel” dengan cara di tarik sehingga satu hektar bisa 25 sampai 30 kg bibit saja. Satu hektar sehari bisa dikerjakan satu orang, biaya juga murah,” tuturnya.

Bahkan kata Lasino selisih biaya antara yang menggunakan tabela dan bukan tabela itu sekitar 4 juta per hektar sehingga ia merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan sistem Tabela dalam menanam padi.
“Sistem tabela ini, polulasi tanam lebih luas, umur panen lebih cepat. Sistim tanam ini sudah diterapkan di Kecamatan Sepauk, Dedai, Kayan Hilir, dan Kelam Permai,” imbuhnya.

Sementara untuk penggunaan pupuk, Lasino mengaku menggunakan pupuk NPK, Urea, dan TSP untuk 1 hektar akan menghabiskan 5,3 ton. “Menurut saya, ada tiga keuntungan dengan mengunakan alat “PesPa Tabel” ini yakni biaya lebih ringan, panen lebih cepat, dan panen lebih banyak,” terang Lasino(ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.