Sintang, LK- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) o4 asal menyumbung yang meninggal pada 19 April 2020 dipastikan bukan Covid-19. Kepastian ini di peroleh Dari hasil pemeriksaan swab tenggorokan yang dikirim ke Laboratorium di Jakarta.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh ketua Gugus tugas penanganan dan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sintang H. Jarot Winarno, M.Med,PH dalam konferensi pers, Senin (11/5/2020) di rumah dinas Bupati Sintang.
“Ada kabar gembira untuk Pasien PDP 04 asal menyumbung hasil swabnya sudah keluar dan hasilnya Negatif,” kata H. jarot Winarno
Pasien tersebut kata Jarot masuk Rumah Sakit Ade Moch Djeon Sintang pada 17 April 2020. Setelah dilakukan perawatan secara intensif, pasien ternyata meninggal pada 20 April 2020. Meski pada saat itu belum dipastikan Covid-19, prosesi pemakaman dilakukan dengan menggunakan protocol Covid-19.
“Untuk pasien dimakamkan dengan protocol Covid-19,” tutur Jarot.
Jarot mengaku pihaknya terus melakukan penyelidikan epidemologi terhadap penyebaran virus Corona di Kabupaten Sintang.Penyelidikan dilakukan di beberapa claster. Diantaranya yaitu Claster pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Gang keramat Teluk Menyurai. Dari hasil penyelidikan ditemukan 10 orang reaktif Covid-19 hasil pemeriksaan Rapid Tes.
Kemudan claster kedua yaitu claster Menyumbung. Di wilayah tersebut ada satu warga terkonfirmasi Civid-19. Pemkab Sintang melakukan penyelidikan epidemologi sehingga didapati 22 orang reaktif hasil pemeriksaan Rapit tes. 22 orang tersebut adalah orang yang pernah berinteraksi dan kontak erat dengan pasien Covid asal menyumbung.
Kemudian yang ketiga adalah Claster Magetan atau Temboro. Dari informasi sejumlah warga ada 100an lebih santri yang pulang dari Magetan Pemkab Sintang sudah melakukan penelusuran epidemologi, baik santri yang datang maupun pihak-pihak yang kontak langsung dengan santri dilakukan pemeriksaan. Hasilnya dari 168 warga yang di Rapid tes 26 dinyatakan reaktif.
Kemudian claster kegiatan keagamaan di Gowa. Di Kabupaten Sintang ditemukan satu orang, namun dari hasil pemeriksaan orang tersebut negative dan sudah diminta untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah.
Selanjutnya adalah claster kuala lumpur. Dari hasil pemeriksaan satu orang reaktif dan sudah diisolasi mandiri. Pemkab Sintang juga melakukan penelusuran terhadap kegiatan keagamaan di bogor. Satu orang dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Rapid tes hasilnya Negatif.
Yang terakhir adalah penyelidikan epidemologi pada claster orang orang yang beresiko tinggi penularan Covid-19, seperti petugas kesehatan, anggota gugus tugas dan opd dilingkungan pemerintah Kabupaten Sintang.
Dari hasil penyelidikan dari tenaga kesehatan 749 orang dilakukan rapid tes, hasilnya 78 orang reaktif dan saat ini sudah dilakukan isolasi mandiri, Kemudian gugus tugas 161 dilakukan rapid tes hasilnya 29 reaktif. Dan yang terakhir adalah sejumlah warga masyarakat dari 360 orang yang dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Rapid tes 16 orang dinyatakan reaktif.(ono)