Hadapai Lebaran Masyarakat Diminta Jangan Mudik

Sintang203 Dilihat

Sintang, LK- Bupati Sintang H Jarot Winarno M.Med Ph meminta masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik saat lebaran. Ini penting disampaikan guna memutus mata rantai penyebaran coronavirus disease tahun 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sintang.
“kita harus siap menghadapi lebaran ini. Jangan mudik. Orang Sintang jangan pulang kampung. Yang orang Sintang tinggal di luar juga jangan pulang dulu.
Jarot mengungkapkan Pasien Dalam Pengawasan ata yang biasa disingkat PDP di Kalimantan Barat *(Kalbar) ada 71 orang dan masih menunggu hasil laboratorium. Sementara utnuk di Kabupaten Sintang belum ada kasus PDP dan belum ada kasus terinfeksi Covid-19.
“Kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas Hulu dan Sanggau. Namun kita jangan sombong. Tetap waspada. Orang dalam pemantauan ada di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. ODP ditetapkan karena dia baru saja pulang dari daerah yang sudah ada kasus COVID-19,” tukasnya.
Pemerintah Kabupaten Sintang juga kata Jarot melakukan pengawasan di wilayah wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Jalur jalur tikus yang biasa digunakan masyarakat diperbatasan untuk membeli kebutuhan pokok juga tidak luput dari pengawasan.
“Kita juga awasi jalur masuk di perbatasan. Soalnya sudah ada kasus warga kita masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur ini. Kita juga akan lakukan operasi pasar di 10 titik. Serta kebijakan lain untuk membantu masyarakat. Operasi pasar khusus untuk gula, bawang putih, bawang merah, dan telur,” tambah Bupati Sintang.
Hingga kini menurutnya ada 1,4 juta kasus corona di dunia tersebar di 209 negara. 81 ribu orang meninggal dunia dan 300 ribuan orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk di Kabupaten Sintang RSUD Ade M Djoen Sintang merawat satu orang pasien dan sudah dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke Kapuas Hulu, tinggal menunggu satu orang menunggu hasil laboratorium Kalau negatif akan di pulangkan ke Sanggau.
“Di Malaysia, pertengahan April 2020 akan menjadi puncak penyebaran virus corona. Sehingga Juni 2020 sudah bersih. Yang bagus memang Vietnam karena mereka otoriter dalam melakukan lockdown sehingga hanya 249 kasus dengan nol kematian. Indonesia kasusnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Hingga kini, ada 13. 433 spesimen dan hasilnya 10. 695 negatif atau 79 persen dan 2. 738 kasus positif atau 24 persen. Kasus meninggal 221 orang,” terang Bupati Sintang.(ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.