Tiru Cerita Sukses Petani di Manggarai Barat

Sintang143 Dilihat

Sintang, LK- Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan kunjungan Kerja ke Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur Senin (4/11/19). Dalam lawatanya ke Kabupaten Penghasil Sapi ini guna belajar terkait peternakan sapi potong.
Rombongan yang di pimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang disambut langsung oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Drh. Maria Geong, Ph.D.
Dalam sambutanya, sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menjelaskan bahwa kunjungan ini dalam rangka belajar pengembangan peternakan kerbau dan sapi ke Kabupaten Manggarai Barat.
“Di Manggarai Barat ini, peternakan sapi diusahakan oleh kelompok keluarga atau rumah tangga. Setiap keluarga beternak sapi minimal 5 ekor. Untuk pakan ternak mereka tidak sulit, karena penduduk disini juga petani padi dan jagung. Selain rumput, ternak diberikan juga jerami padi dan batang jagung yang sudah panen digunakan untuk pakan kerbau dan sapi,” terang Yosepha Hasnah
Pemkab Sintang berencana mengembangkan ternah sapi. Kegiatan ini akan dilakukan oleh para petani atau keluarga nantinya. “Kita melalui Bidang Peternakan akan mencoba mengadopsi cara dan sistem yang sudah diterapkan oleh Pemkab dan masyarakat Manggarai Barat ini,” tambah Yosepha Hasnah.
Sementara Wakil Bupati Manggarai Barat Drh. Maria Geong, Ph.D menjelaskan bahwa jenis sapi potong di Manggarai Barat merupakan sapi potong bali dan sapi potong timor. Untuk proses perternakannya, Sapi bali di pelihara di kandang, sementara sapi timor di lepas.
“Selain sapi, peternakan kerbau juga besar disini, dimana pemeliharaan ekstensi di lembor selatan paling besar untuk populasi kerbau, yakni 15 ribu ekor sapi potong bali dan 17 ribu ekor kerbau,”jelasnya.
“Untuk hasil perternakan baik sapi maupun kerbau tiap bulan dikirim ke antar pulau, dimana kerbau paling banyak dikirim ke Sulsel yang di digunakan untuk upacara adat. Sementara sapi potong banyak di kirim ke pulau Jawa. Sekarang pengiriman antar pulau karena ada kebijakan Pemerintah pusat untuk melindungi ternak asli daerah. Terlebih juga disini Bebas penyakit reproduksi ternak sapi, jadi bisa kirim bibit keluar,”tukasnya.
Tambah Maria Geong, Pemkab Manggarai Barat sekarang lebih fokus pada pengembangan bibit sapi dan kerbau, yang rencana selanjutnya akan di kembangkan di Siru, Kecamatan Lembor.
Pemda Manggarai Barat menyediakan pendampingan kepada petani berupa sosialisasi dan penyiapan imunisasi hewan yg baru lahir setiap tahun untuk menghindari penyakit Antrax. Setiap kerbau atau sapi yang lahir diberikan identitas untuk menandai bahwa kesehatan hewannya terjamin. Untuk pengadaan ID untuk setiap ekor dikenakan biaya 150 ribu dan kesehatan ternak mereka di jamin sehat.(ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.