Ciptakan Tim Terlatih Untuk Penanggulangan Bencana

Sintang165 Dilihat

Sintang, LK- Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang menggelar simulasi penanggulangan krisis kesehatan, kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 Kamis, (31/10/2019) di lokasi bekas lapangan terbang susilo Sintang.
Kegiatan yang melibatkan sejumlah elemen seperti Polres Sintang, TNI AD, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Manggala Agni ini bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi tenaga kesehatan terkait penanggulangan sejak dini terhadap masyarakat yang terkena dampak asap karhutla.
“jadi ini kegiatan untuk melatih satu tim yang nantinya akan menjadi tim yang terlatih untuk menangani krisis kesehatan di Kabupaten Sintang,” kata kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sintang dr. Harry Sinto Linoh.
Sinto menjelaskan, tim krisis kesehatan Kabupaten Sintang, tidak hanya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan saja, tim ini juga menangani korban banjir dan kejadian kejadian luar biasa yang terjadi di Kabupaten Sintang.
“kita menangani bencana banjir, krisis kejadian Luar Biasa seperti penyakit rabies lainnya, tapi hari ini kita fokuskan untuk penanganan krisis kesehatan asap dari kebakaran hutan dan lahan,” tuturnya.
Dalam kegiatan simulasi penanggulangan krisis kesehatan kebakaran hutan dan lahan tahun 2019, dinas Kesehatan kabupaten Sintang kata Sinto menghadirkan narasumber dari pusat, dan provinsi.
“kami undang narasumber Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rumah Sakit Persahabatan, Pusat Pendidikan Kesehatan Angkatan Darat, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,”ucapnya.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam sambutanya mengatakan bahwa saat ini udara di Kabupaten Sintang sudah bersih dari asap kebakaran hutan dan lahan ketimbang beberapa bulan yang lalu.
“kita patut bersyukur, hari ini kita menikmati udara yang bersih, karena hari ini juga saudara kita di kota lain masih menghirup udara yang tidak sehat, standar pencemaran udara mencapai 156 partikulat meter, sehingga kita di Sintang ini patutlah bersyukur karena udara bebas dari asap kebakaran hutan dan lahan,”kata Jarot.
Terkait kebakaran hutan dan lahan, lanjut Jarot, bahwa masyarakat Sintang juga pernah merasakan dampak dari asap kebakaran hutan dan lahan yang luar biasa, sehingga kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran dan antisipasi bagi semua elemen masyarakat.
“beberapa bulan lalu, pada tanggal 5 September 2019, dalam satu hari pernah mencapai 699 titik api atau hotspot, sehingga dampak pekatnya kabut asap tersebut, sekolah kita liburkan, penerbangan dibatalkan, jarak pandang terbatas, bahkan ada juga kecelakaan lalu lintas yang terjadi, sehingga kita juga menikmati kalitas udara yang buruk, bahkan Indeks Standar Pencemaran Udara pernah menyentuh di angka 296 dengan kategori sangat tidak sehat,” lanjutnya.
Masih kata Bupati Sintang, udara kotor yang disebabkan oleh asap kebakaran hutan dan lahan jauh lebih kecil yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, “yang kita rasakan ialah iritasi pada mata, iritasi tenggorokan, iritasi kulit dan sampai gangguan pernapasan,”sambungnya.
Karena itu, Bupati Sintang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan simulasi penanggulangan krisis kesehatan yang dilaksanakan ini, sebab untuk memberikan keterampilan bagi tenaga kesehatan terkait penanggulangan sejak dini terhadap masyarakat yang terkena dampak asap karhutla.
“tentunya teman-teman di Kabupaten Sintang khususnya tenaga medis, dengan adanya kegiatan ini dapat dibekali dengan keterampilan untuk menanggulangi efek buruk kesehatan yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan secara dini,” ucapnya. (ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.