Sintang, LK– Sekitar 500 warga perbatasan Malaysia-Indonesia yang berada di Kecamatan Ketungau Hulu, tepatnya di Desa Nanga Bayan dan Idai mendapatkan layanan berobat gratis yang diselenggarakan oleh Dinkes Sintang dengan program Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) 2019.
Hal tersebut pun mendapat pujian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus. Ia menyambut baik dengan telah diselenggarakannya program tersebut. Terlebih program seperti ini diadakan di wilayah-wilayah yang masyarakat jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai.
“Kegiatan ini sangat positif sekali. Tentunya kita mendukung dan mendorong program-program seperti ini, karena ini benar-benar langsung menyentuh ke masyarakat bawah,” ujar Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini , Selasa (1/10/2019).
Welbertus juga berharap, ke depan program pengobatan gratis ini bisa diadakan lebih sering lagi, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan benar-benar merasa diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah.
“Tentunya juga dengan mempertimbangkan anggaran yang ada. Namun pada intinya kita sangat dukug sekali,” jelasnya.
Program pengobatan gratis DTPK ini juga jelas Welbertus, hendaknya dimaknai sebagai tanggungjawab pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
“Inilah bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakatnya, tidak hanya yang berada di perkotaan saja, namun hingga ke pelosok negeri,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, program layanan berobat gratis DTPK 2019 tersebut, dilaksanakan oleh Dinkes Sintang di Desa Nanga Bayan dan Idai, Kecamatan Ketungau Hulu. Dua desa tersebut merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, dimana jarak tempuh dari Kota Sintang capai 210km.
Program itu berlangsung selama dua hari, yakni dari Senin (23/9/2019) hingga Rabu (25/9/2019). Program ini pun disambut baik oleh masyarakat setempat, dimana ada sekitar 500 orang yang mendapat pelayanan berobat gratis tersebut. (Sai)